Senin, 14 Mei 2012

Posesif, perlukah?



Dalam suatu hubungan biasa kita denger kata posesif. Ya, apa sih emang posesif itu? Banyak yg ngartiin kalo posesif itu sikap yang sangat protect kpd pasangan kita, sikap yang mungkin berlebihan dalam memberi aturan terhadap pasangannya dalam suatu hubungan.
Dalam hal yang sering kita temui misalnya, apabila pasangannya sms’an atau berhubungan dengan orang lain sedikit aja udah cemburu, udah marah-marah. Atau kemana-mana harus laporan dulu sebelum pergi , atau hal lain yang dianggap berlebihan.

Pertanyaannya, perlu gak sih posesif dalam suatu hubungan itu?
                Sebenernya nggak bisa dipungkiri kebanyakan orang dalam pacaran itu punya sikap posesif terhadap pasangannya. Banyak faktor yang membuat seseorang posesif terhadap pasangannya. Misalnya, dia bener-bener merasa terusik kalo pasangannya berhubungan or deket sama orang lain, atau dia merasa takut pasangannya kenapa-napa. Memang, kadang sikap posesif itu perlu. Karena di satu sisi, itu menjadi bukti kalo pasangan kita peduli terhadap kita, dia khawatir terhadap keadaan kita, dan dia punya keinginan buat ngelindungin kita.
                Mungkin kadang kita merasa risih dengan posesifnya pasangan kita, tapi di balik itu pasangan kita sebenernya cuma punya 2 alesan.  Pertama, karena dia sayang sama kita. Yang kedua, itu demi kebaikan kita.
Ya mungkin kedengeran konyol alesannya, tp masuk akal kan? Nggak mungkin pacar kamu ngelarang ini itu tanpa alesan. Mungkin dia cemburu, mungkin dia khawatir, dan mungkin dia sangat takut kehilangan kamu.

                Posesif juga nggak perlu ada kalo diantara keduanya nggak miss communication . Dalam arti, keduanya harus ada komunikasi yang baik, terbuka dan seadanya sama pasangannya. Dan tentunya menjunjung tinggi hal yang paling utama dalam sebuah hubungan, yaitu saling jujur dan saling percaya.

1 komentar: