Kampus
masih terlihat ramai. Meski hari udah sore dan pancaran sinar matahari yang
panas mulai terasa teduh. Daun yg tadinya terlihat kering dan gersang berubah
menjadi penyejuk dan penyempurna senja. Masih ada segelintir mahasiswa yang mempunyai kegiatan
di area kampus. Dan gw masih duduk di tengah basement fakultas hukum. Di depan
gw ada petugas kebersihan yang sedang sibuk menjalani kewajibannya menyapu
sekitar basement fakultas. Di sisi yang lain terlihat sekelompok mahasiswa yang
sedang diskusi, Di depan café cangkir di belakang fakultas masih terlihat
beberapa orang yang sedang latihan bela diri dan segelintir orang yang bersiap
pulang.
Mereka terlihat biasa.
Ngga ada dari mereka yg terlihat
aneh atau terlihat lg punya masalah. Mereka berjalan dgn kehidupan mereka
seperti biasanya. Padahal kita ngga tau, apa yg terjadi pada diri mereka, karna
dari luar mereka terlihat biasa.
Ya,
mungkin gw juga terlihat biasa.
Padahal
seminggu yang lalu gw baru aja putus. Di dalam badan yang terlihat kuat dan
pribadi yang riang ini, diri gw lagi hancur lebur, babak belur, kue cucur. Karena serumit apapun
masalah kita, sekompleks apapun itu, orang lain akan tetap berjalan pada
hidupnya, seolah tak memperdulikan. Karna hidup akan terus berjalan.~
Hari makin sore, dan gw masih duduk
termenung nyender di tiang basement fakultas. Ada 2 alesan kenapa gw belum
pulang dan masih duduk sendirian kaya marbot kampus disini. Pertama, karna gw
mau istirahat nenangin hati dan fikiran sejenak dari penatnya aktivitas kuliah.
Kedua, supaya gw bisa berfikir.
Ya,
berfikir.
Berfikir
tentang hubungan gw yg baru aja putus. Biasanya setelah putus gw akan
terhuyung-huyung dalam kegalauan dalam beberapa hari, lalu kembali ke kehidupan
gw yg biasanya. Tapi sekarang beda. Gw pacaran 2,5 tahun lamanya dan putus
dengan sangat kontan.
Headset
di telinga memainkan Semua Tentang Kita-nya Peterpan. Pikiran gw
melambung jauh saat gw masih pacaran dulu.
Biasanya,
kalo setiap pulang kuliah si ‘dia’ sms, ‘Hun, kamu udah keluar kelas belum?
Aku tunggu basement yaa’. Ya, biasanya sehabis slesei kuliah gw suka
sempetin waktu berdua sebelum pulang. Entah itu makan, mampir di tukang es kelapa
cuma buat sekedar ngobrol-ngobrol dan ketawa-ketawa, atau sekedar jalan-jalan
nikmatin sore. Yg gw tau, hari-hari gw nggak pernah merasa sepi. Beda dgn
keadaan gw yg sekarang. Sangat beda.
‘misi mas’, gw tersentak.
Suara petugas kebersihan merusak lamunan gw,
menyuruh gw buat bangun sebentar karna lantai mau disapu. Kampus mulai
terlihat sepi. Sekelompok mahasiswa yang tadi diskusi sudah bubar. Orang-orang
yang latihan bela diri terlihat sedang duduk-duduk istirahat, beberapa
anggotanya bergegas pulang. Dan pemandangan sekarang mulai lain. Di ujung
lorong basement terlihat pasangan yang sedang asik berduaan, duduk menikmati
sore, ketawa-ketawa becanda-canda. Beda nasib sama gw. Ya mungkin sama, kalo
keadaannya gw masih pacaran.
Gw kembali duduk, sambil ngebakar
sebatang Dunhill yang sekarang ada di mulut gw. Si dia paling gak suka kalo gw
ngerokok. Jadi waktu gw masih pacaran, gw hampir stop ngerokok. Lagu di headset
memainkan lagu When you tell me that’s you love me-nya Diana rosse feat
westlife, gw alihin pandangan gw ke langit. Disana banyak awan. Padahal
langitnya cerah, tapi karna tertutup awan jadinya terlihat agak gelap.
Gw
bengong.
Moment
ini membawa gw ke setahun yang dulu.
*
Setahun
yang lalu, sore itu gw masih duduk di atas potongan pohon kering di tepi pantai.
Gw duduk sambil ngeliat langit. Di samping gw ada dia, sambil nyenderin
kepalanya ke bahu gw. Handphone sony lama gw memainkan lagunya lucky,
Jason mraz feat colbie calliat. Berdua, di tepi pantai mencoba menikmati lagu
yang ada dan mengingat sebanyak mungkin kenangan yang pernah ada.
Di
sana, di sepanjang mata gw memandang, ada 3 hal yang paling dominan. Yaitu
laut, langit, sama awan.
Gw
bilang sama dia, ‘Semoga cinta kita abadi ya, sama seperti cintanya laut
sama langit’, dia spontan nanya, ‘ko? Emang kenapa dengan laut sama
langit?’
‘iya,
kaya cintanya laut sama langit yang gak bisa dipisahin’, gw mulai
bercerita.
‘Jadi, Dahulu kala, laut dan langit
saling jatuh cinta. Mereka sama2 saling menyukai 1 sama lain. Saking sukanya
laut terhadap langit, warna laut sama dengan warna langit, saking sukanya
langit terhadap laut, warna langit sama dengan warna laut.
Setiap
senja datang, si laut dengan lembut sekali membisikkan "aku cinta
padamu" ke telinga langit. Setiap langit mendengar bisikan penuh cinta
dari laut, langit tidak menjawab apa2 hanya tersipu2 malu wajahnya semburat
kemerahan.
Namun, suatu hari, datang awan...
begitu melihat kecantikan si langit, awan seketika itu juga jatuh hati terhadap
langit. Tentu saja langit hanya mencintai laut, setiap hari hanya melihat laut
saja. Awan sedih tapi tak putus asa, mencari cara dan akhirnya menemukan akal
bulus.
Awan
mengembangkan dirinya sebesar mungkin dan menyusup ke tengah2 langit dan laut,
menghalangi pandangan langit dan laut terhadap satu sama lain. Laut merasa
marah karena tidak bisa melihat langit, sehingga dengan gelombang dan ombaknya,
laut berusaha menyibak awan yang mengganggu pandangannya.
Tapi
tentu saja tidak berhasil. Lalu datanglah angin, yang sejak dulu mengetahui
hubungan laut dan langit merasa harus membantu mereka menyingkirkan awan yang
mengganggu. Dengan tiupan keras dan kuat, angin meniup awan ... Awan terbagi2
menjadi banyak bagian, sehingga tidak bisa lagi melihat langit dengan jelas,
tidak bisa lagi berusaha mengungkapkan perasaan terhadap langit. sehingga
ketika merasa tersiksa dengan perasaan cinta terhadap langit, awan menangis
sedih. Hingga sekarang, kasih antara langit dan laut tidak terpisahkan.”
“Kamu
juga bisa melihat di mana mereka menjalin kasih”, ujar gw.
‘coba liat kesana’, gw berkata sambil
nunjuk ke ujung laut.
‘di
mana ada satu garis antara laut dan langit, di situlah mereka sedang bersatu’
‘so
sweeet’, dia berbalas manja.
Handphone gw mulai memainkan lagu When
you tell me that’s you love me-nya Diana ross feat westlife, lagu itu
adalah lagu dimana gw lagi suka sukanya sama dia. Alunan lagu yang mellow dan
suasana pantai yang tenang sepertinya telah menstimulasi pikiran kita masing2.
Secara gak sadar ikut menyanyikan lagu itu.
Everthing
you ask for, nothing is above me
I’m
shining like a candle in the dark
When
you tell me that’s you love me.
Dan
diiringi sayup2 sepenggal lirik yang kita berdua ingat selalu, ditemani suasana
senja pantai, membuat kita berdua seakan2 pengen tetap bersama hanya agar
merasa nyaman secara hati.. dia pun menatap gue, dan mengucapkan tiga rangkai
kata yang membuat gw begitu special sampe sekarang.. ‘I love you’. Gw pun
membalas ucapannya.
*
Gw menghela napas kembali. Langit
kini mulai gelap. Entah karna dirinya yang memudar atau awan yang telah
mendominasi langit sehingga menjadi gelap. Yg jelas malam akan tiba, dan senja
akan berlalu.
Ya,
berlalu.
Senja
yang cerah ini akan berlalu. Karna apapun yg ada di dunia ini akan berlalu.
Senja akan berlalu, dan akan berganti malam. Kesedihan dan kesusahan juga akan
berlalu, berganti dgn senyuman dan kebahagiaan. Kehidupan pun juga akan
berlalu, dan berganti dgn kematian. Karna tak ada satupun di dunia ini yg
abadi. This too, will pass.
Dan
yg ini pun akan berlalu.
Begitu juga hubungan gw,
Seharusnya gw sadar, bahwa hubungan
cinta gw juga akan berlalu. Dan gw ngga harus tenggelam jauh di dalamnya, spy
gw nggak terlalu berat jika gw emang harus kembali ke tepi.
Dan
sekarang baru terasa, terasa beratnya buat ninggalin semua itu. Ninggalin semua
kenangan yg sudah terlanjur terukir.
Gw kembali melihat sekeliling gw. Kali
ini kampus bener-bener sepi, hanya tersisa beberapa motor dan mobil yang masih
parkir, entah dimana para pemiliknya berada. Sekarang gw bener-bener sendiri.
Udah kaya orang lg bersemedi nyari ilmu hitam, atau kaya orang yg lg uji nyali
di tengah gedung tua yg gelap gulita tanpa penghuni. Gw mulai bergegas menuju
motor gw, karna gw harus pulang.
Ya,
gw harus pulang.
Dan
harus pergi dari keterpurukan masa lalu gw ini.
Gw
melihat langit lagi. Kini, langit bener-bener udah gelap. Malam telah tiba, dan
senja telah berlalu.
Gw
harap, dengan berlalunya senja ini, kenangan gw juga akan berlalu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar